Sinopsis Film Laskar Pelangi

lost-theseries.com – Laskar Pelangi menjadi satu diantara film Indonesia yang terkenal karena cerita menginspirasi yang terdapat didalamnya. Sinopsis Laskar Pelangi diadaptasi dari novel yang dengan judul sama yakni Laskar Pelangi kreasi Andrea Hirata.Ingin tahu dengan ceritanya? Baca sinopsis Laskar Pelangi di bawah ini. Film ini di-launching pertama kalinya pada 26 September 2006 dan disutradarai oleh Riri Riza.

Scenario film dicatat Salman Aristo, bersama Riri Riza dan Mira Lesmana. Walau termasuk film lama, tetapi Laskar Pelangi jadi film dengan pemirsa paling banyak keempat di Indonesia.

Cerita film Laskar Pelangi mengusung narasi ketinggalannya dunia pengajaran di Indonesia khususnya di wilayah pedalaman. Pemain film ini mengikutsertakan warga lokal khususnya anak-anak di Pulau Belitung yang sekalian jadi lokasi shooting.

Ke-10 anak-anak itu yakni Ikal, Lintang, Mahar, A Kiong, Syahdan, Borek, Sahara, Kucai, Trepani, dan Harun. Mereka giat ke sekolah untuk merealisasikan mimpi dan cita-citanya. Ibu Muslimah yang dimainkan Cut Mini, jadi salah satu guru yang mengajarkan di SD itu.

Film Laskar Pelangi ini menceritakan berkenaan kehidupan anak-anak di dusun Gantong, Pulau Belitung pada periode sekolahnya. Dengan diawali pembukaan sekolah di SD Muhammadiyah Gantong yang cuma didatangi sembilan orang, Bapak Harfan sebagai kepala sekolah sempat ingin berserah dan tutup sekolah. Tetapi Bu Muslimah sebagai salah satunya pendidik di SD itu tidak putus asa, iapun memiliki inisiatif untuk cari 1 kembali siswa yang mendaftarkan. Sampai pada akhirannya, SD Muhammadiyah Gantong kehadiran 2 pelajar baru namanya Harun dan Lintang, yakni pelajar dengan kebatasan ekonomi tetapi kecerdasan yang hebat.

Baca Juga : Sinopsis Film Animasi “Strange World” Yang Akan Segera Tayang

Disana, cerita mereka diawali. Laskar Pelangi tersebut sebuah panggilan untuk 11 pelajar di sekolah itu karenanya semua talenta yang berbeda dan kekurangan yang mereka punyai, mereka masih tetap satu untuk lengkapi sesamanya. Bu Muslimah yang telah mempersembahkan dianya sebagai seorang guru dengan tulus it uterus memberikan tuntunan-ajaran penting di kehidupan. Salah satunya evaluasi yang harus diingat seperti, kita harus dapat memberikan sebanyaknya, bukan terima sebanyaknya. Prestasi-prestasi anak-anak lascar pelangi bukan hanya stop sampai disana saja, sampai merangkumun yang dahulu sempat dianggap remeh oleh warga pada akhirnya dapat di notice dan dikagumi. Ini menunjukkan jika ada kebatasan tidak bisa hentikan kita untuk berprestasi dan berkembang. Hari untuk hari dilewati sampai datang waktunya di mana ayah Lintang wafat dan Lintang sebagai salah satunya anak tercedas di sekolahnya harus tinggalkan sekolah untuk bekerja dan menjaga keluarga dan adik-adiknya.

Narasi di atas kemungkinan cukup menarik garis besar dari keseluruhnya film atau novel. Tetapi, ada banyak ketidaksamaan yang terjadi, ada banyak scene yang tidak berhasil dikatakan di film Laskar Pelangi ini sendiri. Satu diantaranya pada scene karnival, lomba pintar jeli, tari-tarian yang disuguhi SD Muhammadiyah, sampai perjalanan barisan Mahar dan Flo ke Pulau Lanun alami beberapa kritik. Bagaimana tidak? Pada bukunya tercatat terang berkenaan beberapa peristiwa penting yang terjadi dan seperti detail penulisan novel yang ditulis Andrea Hirata sampai dapat tarik perhatian beberapa pembacanya. Tetapi pada filmnya, mereka tidak dapat memvisualisasikan apa yang terjadi di novel dengan baik, sampai harus kurangi daya magnet pada film tersebut. Shinta Dewi, sebagai salah satunya pemirsa dan pembaca dari Laskar Pelangi tersebut tuliskan kritikannya pada film ini. Dia tuliskan pada situsnya jika memang mereka tidak bisa mengoptimalkan pelukisan novelnya karena kebatasan ongkos, tetapi ada banyak scene yang tidak memerlukan banyak ongkos seperti tari-tarian SD Muhammadiyah di Karnaval 17 Agustus itu.