Sinopsis Film Sayap – Sayap Patah

lost-theseries.com – Film Sayap-sayap Patah dimainkan oleh beberapa selebritis kelas atas Indonesia.Jejeran nama seperti Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Iwa K, Nugie, Edward Besar, Poppy Sovia, Ariyo Wahab, Khiva Iskak, Dewi Irawan, Gibran Marten, Revaldo, sampai Aden Bajaj isi film ini.Tidak bingung, film Sayap-sayap Patah punyai jalur dan pengutaraan narasi yang paling hebat.

Film “Sayap Sayap Patah” di inspirasi dari kejadian yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Tahun 2018. Dalam bencana itu, 155 terpidana terorisme menjebol rutan Mako Brimob. Lima anggota Densus 88 luruh dalam kejadian itu. Saat itu, 150 terpidana terorisme menyandera petugas yang berjaga-jaga di Mako Brimob. Dalam usaha pembebasan itu, lima anggota Brimob luruh pada tangan teroris.

Sutradara Rudi Soedjarwo mengusung cerita penuh nilai kemanusiaan itu ke film “Sayap-Sayap Patah”. Dikisahkan, figur Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji alias Aji (Nicholas Saputra) ialah anggota pasukan khusus pengatasan terorisme terjebak dalam peristiwa pembobolan yang sudah dilakukan oleh terpidana teroris.

Baca Juga : Sinopsis Fast and Furious 9, Dendam Dominic Toretto yang Harus Diselesaikan

Saat Aji dalam status hidup dan mati untuk membuat perlindungan rekanan dan negara dalam penyanderaan, si istri Nani (Ariel Tatum) berusaha melahirkan anak. Sebuah cerita yang menusuk-nusuk rasa kemanusiaan tiap manusia. Cerita yang memvisualisasikan aktor “seakan-akan” bela agama, kenyataannya sudah memutus sayap sebuah keluarga yang beragama sama dengan beberapa aktor.

Jika kebhinnekaan itu seperti sayap, dalam beberapa tahun kemarin, sayap-sayap itu patah karena perlakuan teroris. Beberapa teroris itu mengarah beberapa tempat beribadah, bahkan juga di basis kepolisian.

Perlakuan terorisme dengan bom bunuh diri itu tidak saja memutus sayap-sayap berkebangsaan, tetapi sayap-sayap agama. Bulu-bulu saya itu mereka robek-robek, selanjutnya tulang-tulang penguatnya diputus. Puaslah ego mereka yang “mabok” dalam fantasi masuk surga. Dimainkan oleh barisan garis keras, agama sudah kehilangan elan vitalnya, yaitu kasih-sayang yang terdapat di dalam termin “rahmatan lil ‘alamin”. Perintah Allah supaya Umat Islam berlomba dalam “kebaikan” sudah mereka belokkan ke berlomba merampas “asumsi betul”. Mereka yang sepaham dikelompokkan sebagai yang betul, dan yang lain memahami dipandang menyimpang, bahkan juga kafir.

Seluruh agama, apa saja nama formalnya, turun ke Bumi menjadi sayap untuk pemeluknya untuk merealisasikan kasih-sayang Tuhan. Memakai nalar apa saja, mereka yang memakai bom dengan alasan bela agama, ialah wujud pembelotan paling nyata pada tuntunan pokok dari agama tersebut.