Harry Potter and The Prisoner of Azkaban Review

Kamu merupakan penggemar Harry Potter? Sudah menonton semua serinya? Menurut kamu Harry Potter mana yang paling kamu sukai? Kalo saya pribadi sih menyukai Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Oleh karena itu saya ingin mengulasnya pada kesempatan kali ini.

Dikisahkan Harry Potter, si anak penyihir yang merupakan yatim-piatu. Ia adalah penyihir tersohor yang sedang menuntut ilmu di sekolah sihir bernama Hogwarts. Untuk kisah Harry Potter seri ketiganya ini, dimulai dari kaburnya seorang penyihir dari penjara terkejam, Azkaban.

Ia merupakan penyihir yang paling dijaga dengan ketat di penjara tersebut. Dia kabur dan diduga tengah mengincar nyawa dari Harry Potter. Hal ini dikuatkan dengan banyaknya Domentor yang ada di sekitar Harry.

Sirius Black dianggap jahat dikarenakan ia pernag membunuh belasan orang sekaligus hanya dengan satu mantera. Ia juga dianggap merupakan antek dari penyihir jahat yang paling ditakuti, Voldemort. Karena hal itulah para Domentor disebar untuk bisa menemukan Sirius Black, tidak terkecuali lingkungan sekolah.

Pada awalnya Harry tidak begitu mengetahui siapa Sirius ini, bahkan saat ada bukti kalau Sirius telah memasuki Hogwarts, ia lebih menakuti keberadaan Domentor yang selalu menghidap sari – sari kebahagiaan yang dimilikinya.

Tapi pada akhirnya Harry menemukan sebuah fakta kalau dulu sebenarnya Siriun ini merupakan sahabat dari mendiang ayahnya, bahkan Sirius merupakan bapak baptis Harry. Tapi sayangnya Siriuslah yang memberi tahu Voldemort dimana kedua orang tua Harry, sehingga Voldermort dapat membunuh kedua orang tuanya.

Sebabnya Harry menjadi termotivasi untuk dapat membunuh Sirius, ini sebelum ia mengetahui sebuah rahasia yang tidak kalah mengejutkan dari ini.

Film ini dapat dikatakan cukup berbeda jika dibandingkan dengan 7 film lainnya. Difilm ini juga karakter Harry Potter dan kawan – kawannya menjadi lebih dewasa. Bahkan Harmonie Granger yang diperankan oleh Emma Watson tampak lebih genius dan tampak maksimal dalam berakting.

Banyak juga adegan yang ditampilkan dalam one take shot yanpa potongan, membuatnya menjadi tampak lebih natural dan hasilnya sangat menakjubkan. Film ini juga memiliki ensamble cast yang dapat dikatakan paling kompak, mereka juga tampak hidup di dalam dunia yang ajaib tanpa canggung. Saat melafalkan mantera, mereka benar – benar tampak setiap hari sudah terbiasa dengan hal itu. Sihir yang ada disini juga tampak kasual, tidak terlalu berlebihan atau lebay.

Kisah keseharian mereka sebagai seorang penyihir yang masih remaja juga ditampilkan dengan menarik. Seperti ketika mereka mendapatkan tugas, seragam yang berantakan, main – main bersama dengan teman – teman di kamar asrama, saling dorong mendorong ketika sedang disuruh baris berbaris, pokoknya film ini benar – benar menampilkan keadaan anak – anak yang masih tampak benar – benar seperti remaja pada umumnya.

Alur ceritanya juga bagus, ditambah dengan banyak kejadian humor yang bisa membuat tawa penonton. Lalu film ini ditutup dengan adegan yang memiliki kedalaman emosi, seperti saat dimana Hagrid mengatakan kalau Buckbeak akan dibunuh.

Pokoknya menurut saya cerita, visual, akting, tata adegan, dan juga visual efek yang ada di film Harry Potter ini wajib untuk diapresiasi. Karenanya, cobalah saksikan film satu ini karena memag sebagus itu. Bagi kamu yang bukan pecinta Harry Potter, coba saksikan dari seri pertamanya dulu, ya agar tidak bingung dengan jalan cerita yang mereka suguhkan.

Semoga review ini membantu, selamat menonton!